“Bagaimana RS mau jalan bila tenaga dokternya cuman dua?”

Agustus 1, 2017

Jayapura, 01 Agustus 2017

“Coba yang dari Nduga, ada berapa dokter di RS Nduga? Dua orang!” tanya sekaligus jawab Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Papua pada enumerator dari Kabupaten Nduga. Pertanyaan ini disampaikan saat beliau membuka pelatihan enumerator Risnakes di Jayapura Selasa sore kemarin. dr. Silwanus Sumule, Sp.OG (K), selaku Sekretaris Dinas Kesehatan yang mewakili keberadaan kepala dinas yang kebetulan sedang berhalangan.

“Bagaimana RS mau jalan bila tenaga dokternya cuman dua?”
“Coba yang dari (kabupaten) Intan Jaya mana? Ada berapa dokter di RS nya?”
Seorang enumerator yang ditempatkan di Intan Jaya spontan menjawab, “Tidak ada pak! Belum jalan.”

Berbicara tentang tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan di Papua memang cukup memprihatinkan. Tetapi bukan berarti jumlah tenaga kesehatan sangat kurang. Bisa jadi hanya karena distribusinya yang tidak merata. Menurut keterangan Sekretaris Dinas Kesehatan bahwa ada salah satu Puskesmas, Puskesmas Mapuru, di Kabupaten Timika, memiliki tenaga hingga seratus orang lebih. Pertanyaan-pertanyaan dari Sekretaris Dinas Kesehatan ini adalah pancingan, agar kita mendapat sedikit gambaran yang dapat merepresentasikan kondisi SDM kesehatan di wilayah Papua.

Selanjutnya Sekretaris Dinas Kesehatan melanjutkan motivasinya para enumerator yang ada di ruang pertemuan Hotel Sahid Papua ini. Beliau berharap agar para enumerator dapat dengan sungguh-sungguh menjalankan pengumpulan data Risnakes ini.

Risnaskes (Riset Ketenagaan Kesehatan) adalah sebuah sensus (bukan survey) tentang ketenagaan kesehatan yang ada di fasilitas pelayanan kesehatan. Fasilitas pelayanan yang tercover meliputi Puskesmas maupun Rumah Sakit. Diharapkan dengan adanya riset ini pemerintah dapat mempunyai data yang benar dan valid tentang jumlah, dan sebaran, serta kompetensi tenaga kesehatan di seluruh wilayah nusantara.

Untuk Provinsi Papua dibutuhkan setidaknya 186 enumerator untuk 29 kabupaten/kota di provinsi paling Timur Indonesia ini. Setidaknya mulai hari ini sampai dengan tanggal 5 Agustus 2017 para enumerator tersebut akan digembleng untuk nantinya dapat melaksanakan sensus ketenagaan kesehatan sesuai dengan yang diharapkan. @dl

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

© PERSAKMI All rights Reserved