Kemenkes-WHO-Persakmi Waspadai Keracunan Pangan

Desember 22, 2017

Hari ini, Jum’at, 22 Desember 2017, adalah hari ke-tiga pelaksanaan acara “Uji Coba Orientasi Investigasi KLB Keracunan Pangan”, di Hotel Grand Cakra Malang. Acara dalam rangka uji coba modul untuk keperluan investigasi ini merupakan kerja sama antara Kementerian Kesehatan, WHO dan Persakmi.

Acara yang cukup gayeng ini dihadiri oleh peserta sebanyak 35 orang dari 12 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur.

Berdasarkan Analisis Cemaran Kimia Makanan (ACKM) yang merupakan bagian dari Studi Diet Total (SDT) yang dilaksanakan oleh Balitbang Kemenkes pada tahun 2015, didapatkan risiko keterpaparan senyawa kimia dapat dikurangi dengan melakukan penanganan makanan yang menjadi kontributor utama cemaran.

Di sisi lain, pada tahun 2016, berdasarkan data dari Public Health Emergency Operation Center (PHEOC) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, tercatat KLB keracunan pangan ada sejumlah 106 kejadian, 4.161 kasus  dengan Case Fatality Rate (CFR) 0,48%. Kecenderungan kejadian KLB keracunan pangan sebagaian besar masih bersumber pada pangan siap saji. Berdasarkan data-data itulah acara uji coba modul orientasi investigasi KLB keracunan pangan ini dilaksanakan.

Tutut Indra Wahyuni, SKM., M.Kes., selaku Kepala Sub Direktorat Penyehatan Pangan, yang bertanggung jawab atas substansi acara, menyatakan bahwa tujuan acara ini adalah untuk meningkatkan pemahaman petugas kesehatan lingkungan dan survailans di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota agar memiliki kemampuan untuk investigasi KLB keracunan pangan.

Pada saat ini acara uji coba modul ini telah ditutup secara langsung oleh dr. Imran Agus Nurali, Sp.KO., selaku Direktur di Derektorat Kesehatan Lingkungan, Ditjen Kesehatan Masyarakat.

Pada penutupan acara, Ketua Pengurus Daerah Persakmi Provinsi Jawa Timur, Muhammad Yoto, SKM., M.Kes, mewakili Ketua Umum Persakmi, menyatakan bahwa kerja sama ini menggembirakan bagi Persakmi. Muhammad Yoto berharap kerja sama dengan Kemenkes ini masih bisa berlanjut. Lebih jauh dia menyatakan bahwa para Sarjana Kesehatan Masyarakat yang bergabung di Persakmi siap untuk berkontribusi dan mendukung program pemerintah, terutama dalam hal promotif-preventif. (adl)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

© PERSAKMI All rights Reserved