Persakmi Inisiasi Jabatan Fungsional Kesehatan Masyarakat

September 19, 2019

Surabaya, Rabu, 18 September 2019.  Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (Persakmi) kemarin tengah melanjutkan pembahasan inisiasi jabatan fungsional kesehatan masyarakat (jabfung kesmas) melalui subuah acara semiloka. Acara yang berlangsung sampai dengan pukul 15.00 WIB ini berlangsung di Hotel Alana Surabaya.

Acara yang dihadiri 49 orang Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) ini setidaknya dari beberapa perwakilan Pengurus Pusat, Pengurus Daerah Provinsi Jawa Timur, Pengurus Cabang (Pengcab) Kabupaten Pasuruan, Pengcab Kabupaten Tulungagung, Pengcab Kabupaten Ponorogo, Pengcab Kota Surabaya, Rumah Sakit Umum dr. Soetomo, Rumah Sakit Umum R. dr. Soedarsono Pasuruan, Universitas Airlangga Surabaya, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, dan Universitas Nadlatul Ulama Surabaya.

Acara yang disponsori oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi ini juga disupervisi oleh perwakilan dari Forum Organisasi Profesi Iptek (FOPI). Bapak Nurul Falah (Ketua Umum Ikatan Apoteker Indonesia, yang juga menjabat wakil ketua FOPI), selaku ketua tim Monev, didampingi empat orang lainnya (Pengurus FOPI dan Kemenristek Dikti).

Pada kesempatan ini Prof. Dr. Ridwan Amiruddin, S.KM., M.Kes., M.Sc.PH., selaku Ketua Umum, menyatakan bahwa, “…rancangan jabatan fungsional kesmas ini dikerjakan bersamaan dengan pembentukan program studi profesi kesehatan masyarakat di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanudin.”

Strategi yang dijalankan memang didesain berjalan beriringan. Diharapkan dua pekerjaan serius ini akan berjalan bersama dan saling mengisi, sehingga bisa menjadi catatan sejarah baru bagi dunia kesehatan masyarakat untuk lebih berperan dalam pembangunan kesehatan.

Pada kesempatan yang sama, Mohamad Yoto, SKM., M.Kes, selaku ketua tim teknis menyatakan bahwa rancangan jabfung kesmas ini setelah selesai nantinya akan dibawa untuk advokasi ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) dan Kementerian Kesehatan. Diharapkan momentum ini menjadi babak baru pengarusutamaan pendekatan pencegahan dan promosi kesehatan dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia. @dl

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

© PERSAKMI All rights Reserved