Apakah Virus Penyebab COVID-19 Bisa Hidup Lingkungan Di Sekitar Kita?

April 8, 2020

Oleh: Maria Holly Herawati, PERSAKMI Jakarta Raya, dan Peneliti Madya Litbangkes, Hipenindo Jakarta.

Berbagai cara dilakukan untuk mencegah terjadinya penularan COVID-19.   Dari satu negara yang dikabarkan pada bulan Desember 2019,  dan sampai tanggal 6 April 2020 sebanyak 209  negara di dunia  terjangkit COVID-19.   Berbagai metode pencegahan penularan dilakukan:  mulai pembatasan gerak  manusia, emberiaan pengetahuan untuk merubah perilaku menghadapi COVID-19,  pengendalian  lingkungan  sebagai media penyebaran COVID-19, pembenahan pelayanan kesehatan mulai dari pengobatan dan pencegahan kematian.

Pengendalian lingkungan sebagai media penyebaran COVID-19, dilakukan di beberapa negara terdampak COVID-19. Beberapa pengendalian lingkungan ini  dapat berupa  penyemprotan  desinfectan di jalan-jalan,  di tempat- tempat umum, jalan plaza, pasar,  taman  dan area perkantoran, sampai ke yang sifatnya lingkungan yang dekat ke manusia yaitu dengan adanya adanya chamber dan UV  di pintu-pintu masuk  area umum,  dan gedung pemerintahan, sampai istana negara.  Serta beberapa tindakan yang langsung di lakukan oleh manusia berupa pemakaian masker, cuci tangan, dan pembersihan lingkungan dan peralatan kerja; seperti mejam keypad komputer, telepon, HP,  saklar lampu, pintu keluar masuk, pegangan tangga, toilet, kran dsb.

Dengan keilmuan kesehatan masyarakat dan sebagai epidemiologi,  memberikan arahan  tindakan pencegahan penularan sesuai dengan ilmu dan data ilmiah.

Virus corona adalah kumpulan virus dari subfamili Orthocoronavirinae , keluarga coronaviridae, virus ini memyebabkan sakit pada burung dan mamalia (manusia). Koronavirus menyebabkan infeksi saluran pernapasan  seperti SARS, MERS dan COVID-19.  Seperti banyak virus pernapasan, termasuk flu, Covid-19 dapat menyebar dalam butiran kecil yang dilepaskan dari hidung dan mulut orang yang terinfeksi saat batuk. Batuk tunggal dapat menghasilkan hingga 3.000 tetesan. Partikel-partikel ini dapat mendarat pada orang lain, pakaian dan permukaan di sekitar mereka, tetapi beberapa partikel yang lebih kecil dapat tetap berada di udara selama 3 jam.  Sehingga beberapa penelitian di pakai sebagai dasar untuk jarak aman social atau phisical distance  minimal 1 -2 meter, bahkan beberapa literatur menyebutkan bahwa virus tersebut bisa menyebab di udara sejauh 7-8 meter.

Hasil penelitian menyebutkan bahwa virus dapat bertahan dalam beberapa media seperti:

Logam  suhu 20C bisa tahan 48 jam bahkan ada yang mengatakan 21c selama 5 hari, Alumunium  suhu 21C 2-8 jami, metal  temperatur ruang  5 hari,  kayu suhu ruang 4hari, kertas suhu ruang 1 hari, 4-5 hari, kaca suhu tuang 4 21C -5 hari, plastik 8 jam – 9 hari , PVC suhu 21C 5hari, silikun karet 21C 5hari, latex 21c  5 hari, disposal gown suhu kamar 2 hari, keramik suhu 21c 5 hari, teflon 2.

Meski begitu, CDC, Organisasi Kesehatan Dunia dan otoritas kesehatan lainnya, telah menekankan bahwa mencuci tangan dan membersihkan serta mendisinfeksi permukaan yang sering disentuh setiap hari adalah kunci dalam mencegah penyebaran Covid-19. Jadi, meskipun kita masih belum tahu persis berapa banyak kasus yang disebabkan langsung oleh permukaan yang terkontaminasi, para ahli menyarankan untuk berhati-hati.

Tetapi ada pilihan yang lebih cepat: penelitian telah menunjukkan bahwa coronavirus dapat dinonaktifkan dalam satu menit dengan mendisinfeksi permukaan dengan alkohol 62-71%, atau pemutih hidrogen peroksida 0,5% atau pemutih rumah tangga yang mengandung 0,1% natrium hipoklorit. Suhu dan kelembaban yang lebih tinggi juga cenderung menyebabkan virus corona lain mati lebih cepat, meskipun penelitian telah menunjukkan bahwa virus corona terkait yang menyebabkan Sars dapat terbunuh oleh suhu di atas 56 ° C atau 132 ° F (lebih panas daripada mandi yang cukup panas untuk menyebabkan cedera) pada tingkat sekitar 10.000 partikel virus setiap 15 menit.

Berikut sebagai referensi terbaru penulis cantumkan Siaran Pers  yang dilakukan oleh LIPI, di bandung 23 Maret 2020 tentang Daftar sementara Bahan Aktif dan Produk Rumah Tangga yang aman untuk desinfeksi virus corona penyebab COVID-19 oleh Kepala Loka Penelitian Teknologi Bersih LIPI, Ajeng Arum Sari dan  Peneliti Loka Penelitian Teknologi Bersih LIPI Chandra Risdian.   Diungkapkan juga bahwa  hasil informasi yang diterima dari The Robert Koch Institute (RKI), Jerman  menyebutkan bahwa Accelerated Hydogen Peroxida (0,5%), Benzalkonium chloride /Quaternary Ammonium/Alkyl Dimethyl Benzyl Ammonium Chloride) (0.05%), Chloroxylenol (0.12%), Ethyl Alcohol atau Ethanol (62-71%), Iodine In Iodophor (50 ppm), Isopropanol atau 2-Propanol (50%),  Pine Oil (0.23%), Povidone-Iodine (1% Iodine),Sodium Hypochloride (0.05 – 0.5%), Sodium Hypochloride  (0.23%),  Sodium Dichloroisocyanurate (0.1-0.5%).

Dan untuk lebih amannya, pembaca bisa membaca Material  Safety Data Sheet (MSDS) atau lembar keamanan bahan masing masing bahan tersebut diatas.  Selanjutnya  beberapa produk rumah tangga umum yang mengandung konsentrasi bahan aktif  sesuai dengan yang di informasikan oleh The Robert Koch Institute   (RKI) diatas adalah: Aquatabs Multypurpose bahan aktifnya Sodium Dichloroisocyanurate, Bayclin Lemon, Bayclin regular bahan aktifnya Sodium Hypochloride 5,25%, menurut WHO aman untuk di pakai di manusia sekitar 0,1-0,5%, jadi ini harus diencerkan dahulu, di edaran konperensi pers LIPI menyebutkan diencerkan 20ml per 1 liter air, bisa membuat korosif, Bebek kamar mandi bahan aktif Benzalkonium chloride  (0,1%), Bratacare Desinfectane consentrat bahan aktif  kandungan Quartemary Ammonium 45g/l perlu diencerkan 10 ml per 1 liter air, Clorox Desinfectan dan pemutih  bahan aktinya Sodium Hypochloride (7,4%) korosif dan perlu diencerkan 10 ml per 1 liter air, Clorox  pembersih dan pemutih toilet duduk bahan aktifnya  Sodium Hypochloride 2,4%, sifatnya korosif perlu pengenceran 40 ml per 1 liter air, Dettol Spray All In One bahan aktifnya Alkyl Dimethyl Benzyl, Dettol antiseptic liquid  bahan aktifnya Chloroxylenol 4,8% perlu pengenceran 25 ml per 1 l air, Dettol pembersih bahan aktifnya Benzalkonium perlu pengenceran 25 ml per 1 liter air, Dettol Pembersih Lantai Citrus bahan aktifnya Benzalkonium chloride  (1.1856%) 45 ml per 1 L air, Dettol Pembersih Lantai Multiaction 4 in 1,  bahan aktifnya Benzalkonium chloride (1.1856%) di encerkan 45 ml per 1 L air, Mr. Muscle Axi Triguna Pembersih Lantai, bahan aktifnya  Benzalkonium chloride (0.15%), dan ethoxylated linear alcohol (0.6%) 1 bagian dalam 2 bagian air, Proclin Pemutih bahan aktifnya Sodium Hypochloride  5.25%,  korosif, diencerkan 20 mL per 1 liter air, Septalkan bahan aktifnya Benzalkonium chloride (0.095%), diencerkan 1 bagian dalam 1 bagian air, Soklin Pemutih  bahan aktifnya Sodium Hypochloride  (5.25%) korosif , diencerkan 20 mL per 1 L air, SOS Pembersih Lantai Antibacterial bahan aktifnya Benzalkonium chloride  (1%) diencerkan 50 ml dalam 1 liter air.

Perlu digaris bawahi dalam penulisan produk diatas penulis tidak ada kerjasama, dan tidak ada maksud memasarkan, tujuannya hanya membantu pembaca memudahkan mencari produk tersebut, dalam situasi pengendalian COVID-19, dimana kita tidak mungkin berlama-lama di suatu tempat pembelanjaan untuk membaca kandungan bahan satu persatu.

hal-hal penting yang perlu diperhatikan saat menggunakan disinfektan. “Periksa label dan gunakan sesuai dengan instruksi. Waspadai potensi bahaya dari setiap produk“ ujarnya. Dirinya juga menekankan agar menghindari kontak dengan mata dan kulit saat menangani produk pembersih dan menjauhkan dari jangkauan anak-anak.

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

© PERSAKMI All rights Reserved