DELING, Si Penahan Longsor dari Pinggiran

Juli 31, 2018

Surabaya, 31 Juli 2018

Kami cukup bersemangat dengan masyarakat Kecamatan Kalipare, karena kami menemukan secercah harapan pada DELING. DELING adalah sebuah komunitas di Desa Sumberpetung yang peduli dengan kondisi masyarakat di sekitarnya. Kami sempat bercengkerama, ngopi bareng, dengan komunitas yang membawa energi positif ini.

DELING menghubungkan masyarakat yang tidak paham prosedur adminitrasi dengan fasilitas kesehatan. Komunitas ini membantu mereka yang sakit dengan mendampingi ke fasilitas pelayanan kesehatan. Para sukarelawan DELING juga tak segan-segan mengantar masyarakat yang dirujuk ke RS Saiful Anwar yang berjarak puluhan kilometer dari Kalipare, mendampingi mereka untukmendapatkan pelayanan terbaik.

“Kami juga pernah membantu untuk menyunatkan. Kami negosiasi cari perawat yang mau membantu sunat dengan harga miring. Tapi sekarang masyarakat sepertinya sudah kapok, karena katanya ada yang melihat nyunatnya diethet-ethet. Hahaha…,” cerita mbak Win dengan derai tawa lepas. Perempuan energik ini adalah salah satu pencetus berdirinya DELING.

DELING dimulai dari spontanitas mereka menghadapi masalah mereka sendiri. Dimana warga yang tidak paham dengan kesehatan, warga yang takut dengan kesehatan, warga yang terstigma dengan penyakit buatan dukun santet, dan lain sebagainya.

“Pada awalnya masing-masing yang peduli ini mendampingi masyarakat sendiri-sendiri. Ini mbak Win bergerak sendiri, mbak Endang yang di sebelahnya itu juga. Ada tiga sampai enam orang, yang akhirnya kita bersepakat untuk berorganisasi, sampai akhirnya terbentuklah komunitas ini…,” terang Mas Lis, salah satu aparat Desa Sumberpetung yang giat dalam komunitas ini.

Komunitas ini juga getol mempromosikan asuransi sosial BPJS. Meski tidak terikat dalam BPJS secara struktur, tetapi mereka membantu siapa saja yang mau mendaftar BPJS. DELING membantu masyarakat dengan membuka pendaftaran BPJS secara gratis. Mereka yang mau mendaftar hanya dibebani dengan biaya kepesertaan resmi dari BPJS saja. Tidak cukup hanya disini, komunitas ini juga membantu melayani pendaftaran BPJS via online. Tidak ada bantuan operasional apapun dari BPJS, mereka mengupayakan semuanya secara mandiri.

Mereka yang terkumpul dalam DELING cukup beragam latar belakang profesinya. Ada yang seorang aparat desa, ibu rumah tangga, guru PAUD, petani, pengusaha toko, termasuk juga para muda-mudinya.

Kenapa memilih nama DELING? DELING adalah nama lain dari bambu dalam Bahasa Jawa halus. Dalam keseharian orang Jawa tanaman bambu biasa ditemukan di pinggiran sungai. Tanaman ini berfungsi sebagai penahan agar tanah pinggiran sungai tidak longsor.

“…kita ingin seperti bambu. Kalau lemah kita bisa jadi pengikat, kalau kuat kita bisa jadi alat untuk memikul beban orang lain…bambu itu tahan segala cuaca…kalau orang desa itu… bambu itu kesannya tanaman yang tidak dipakai. Biasanya ditanam di tepi ladang… buat njaga dari longsor. Ya biarlah kami berfungsi seperti itu. Tidak ada dalam sistem pemerintahan… tidak ada dalam sistem politik… tidak ada dalam sistem kesehatan. Kita ada di pinggir saja, sebagai penahan supaya itu tidak longsor…,” urai Mas Lis berfilosofi, dengan gayanya yang tenang berwibawa.

Sebuah filosofi tinggi, tapi tidak meninggikan diri. Sebuah kemampuan besar yang tetap berpijak di bumi. Semoga kemampuan yang didasarkan keikhlasan seperti ini bisa menular, juga kepada kami yang masih nyaman dengan pamrih. @dl

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

© PERSAKMI All rights Reserved