Inisiasi Pendidikan Profesi Kesehatan Masyarakat di FKM Undip
Mei 7, 2018
Bandung, 7 Mei 2018
“…pemerintah harus menjamin akses masyarakat terhadap program promosi kesehatan dan pencegahan penyakit secara menyeluruh, tidak hanya pada pelayanan kuratif saja. Justru pemerintah harus lebih menitikberatkan pada upaya pencegahan sebelum masyarakat sakit. Untuk itulah profesi kesehatan masyarakat ini perlu hadir.” Demikian pernyataan tegas dari Hanifa Maher Denny, S.KM., MPH., PhD.
Pernyataan ini dilontarkan oleh Hanifa, selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat dari Universitas Diponegoro Semarang, dalam seminar di Bandung. Hanifa menjelaskan tentang kemajuan upaya Universitas Diponegoro dalam menginisiasi berdirinya Pendidikan Profesi Kesehatan Masyarakat. Seminar ini merupakan rangkaian Rapat Kerja Nasional Persakmi yang ke-VII.
Menurut Hanifa setidaknya ada 10 ranah yang bisa dimasuki oleh profesi kesehatan masyarakat, yaitu Health Manager, Health Administrator, Health Planner, Health Policy Analyst, Health Educator/Promotor, Health Investigator, Health Data Analyst, Health Safety Environment, Pengawas Kesehatan Lingkungan, dan Public Health Nutritionist.
“Pendidikan Profesi Kesehatan Masyarakat siap menerima pendaftaran tahun 2018 ini,” tegas dosen cantik yang mengambil pendidikan S3-nya di Amerika ini. Direncanakan lulusan Pendidikan Profesi Kesehatan Masyarakat akan mendapat gelar CPPH (Certified Profesional in Public Health) pada akhir masa studinya.
Selain seminar nasional, even Rakernas VII Persakmi ini juga dilengkapi dengan serangkaian workshop menarik. Ada 4 materi workshop yang dilaksanakan secara parallel. Peserta bisa memilih materi workshop yang sesuai dengan kebutuhan dan passion-nya.
Keempat topik workshop tersebut adalah “Best Practices Transfer Program Kota Sehat”, “Pemanfaatan Software Demografi untuk Perhitungan Indikator Kesehatan dan Kependudukan”, “Manajemen Praktis Program”, dan “Drafting Policy Brief”. @dl