Jumlah peningkatan timbulan sampah di Indonesia telah mencapai 175.000 ton/hari atau setara 64 juta ton/tahun. Tantangan terbesar pengelolaan sampah adalah penanganan sampah plastik yang tidak ramah lingkungan.
Berdasarkan hasil studi yang dilakukan di beberapa kota tahun 2012, pola pengelolaan sampah di Indonesia sebagai berikut:
– diangkut dan ditimbun di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah (69%),
– dikubur (10%),
– dikompos dan didaur ulang (7%),
– dibakar (5%),
– tidak terkelola (7%).
Saat ini lebih dari 90% kabupaten/kota di Indonesia masih menggunakan sistem open dumping atau bahkan dibakar. Upaya pemilahan dan pengolahan sampah masih sangat minim sebelum akhirnya sampah ditimbun di TPA.
Jika tidak ada upaya nyata setiap dari kita untuk peduli terhadap sampah maka kebutuhan lahan TPA akan meningkat menjadi 1.610 hektar pada tahun 2020. Belum lagi ancaman sampah sebagai sumber berkembangnya penyakit menular akan semakin membahayakan derajat kesehatan masyarakat di Indonesia.
Oleh karena itu, kita tidak boleh diam. Ayo kita dukung dan beraksi nyata untuk mewujudkan komitmen “Indonesia Bersih Sampah 2020” mulai dari tingkat individu, keluarga dan masyarakat secara luas.
REDUCE (Kurangi produksi sampah), misalnya:
1. Memilih produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang.
2. Hindari memakai dan membeli produk yang menghasilkan sampah dalam jumlah besar.
3. Menggunakan produk yang dapat diisi ulang (refill). Misalnya alat tulis yang bisa diisi ulang kembali).
4. Menggunakan email (surat elektronik) untuk berkirim surat.
REUSE (Menggunakan kembali benda atau sampah yang masih bisa dimanfaatkan), misalnya:
1. Memilih wadah makanan/air minum, kantong atau benda yang dapat digunakan beberapa kali atau berulang-ulang. Misalnya, menggunakan tas belanja dari kain daripada menggunakan kantong plastik.
2. Menggunakan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali.
3. Menggunakan sisi kertas yang masih kosong untuk menulis.
RECYCLE (Mengolah sampah menjadi produk baru), misalnya:
1. Mengolah sampah kertas menjadi kertas atau karton kembali.
2. Mengolah sampah organik menjadi kompos.
3. Mengolah sampah non organik menjadi barang yang bermanfaat dan bahkan memiliki nilai jual.
“Hidup itu pilihan. Ayo memilih Hidup Sehat!”
Salam #IndonesiaSehat
* HEALTH proMOTION | Promosi Sehat @promosi_sehat #MotionForHealth *
* PERSAKMI (Perhimpunan Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia) #SKMbersatu *