Agama mendasari budaya masyarakat. Pemahaman anak adalah anugrah yang Maha Kuasa. Tercermin pada ungkapan “Mua’ mai’di anak, mai’di toi tu’u dalle’na” (banyak anak banyak rejeki). Ungkapan lainnya, upacara “diroma”. Ritual selanjutnya “Miurik pitu tammate”. Demi menjaga anugrah masyarakat rela menyisihkan uang mengikuti arisan pembiayaan upacara, rela hamil meskipun usia >40 tahun.
Sando mendampingi persalinan. Pasca kelahiran, bayi menjadi ‘menjadi anak sando’, mengurusnya 15-40 hari. Mitos ibu hamil, dilarang tidur siang dan keluar rumah saat magrib. Pantang mengkonsumsi udang, kepiting, cumi-cumi, telur. Konsumsi sayuran sangat kurang, sebaliknya konsumsi ikan segar dan ikan asin cukup tinggi. Pola makan dua kali sehari.
Pemahaman, sehat itu magassing (kuat), tidak sakit. Paradigma Risti belum di pahami benar. Masyarakat menganggap kehamilan semuanya berisiko.
sila unduh bebas pada tautan disini