Buku “Baram, antara Madu dan Racun dalam Kehidupan Etnik Dayak Ngaju”

Maret 24, 2017

Buku Seri Riset Etnografi Kesehatan 2016:
Baram, antara Madu dan Racun dalam Kehidupan Etnik Dayak Ngaju

Baram adalah minuman tradisional beralkohol masyarakat Dayak. Baram mempunyai peran penting pada ritual adat Suku Dayak Ngaju serta ritual Kaharingan. Baram menjadi bagian yang sulit dipisahkan dari kehidupan sehari-sehari masyarakat di Katingan. Mabuk dan adiksi yang diakibatkan baram menjadi hal yang dianggap biasa pada acara formal atau informal. Laki-laki, perempuan dan anak-anak dari berbagai latar belakang sosial, ekonomi, usia, agama, menjadi bagian dari acara pesta baram.

Minum dari gelas yang sama secara bergantian merupakan wujud kebersamaan, kegotong-royongan, serta kekerabatan yang erat. Mereka minum baram dalam kuantitas yang tinggi, tanpa rasa takut pada dampak negatif yang dapat diakibatkan pada tubuh mereka. Satu hal yang ditakutkan, yaitu pulih atau racun yang mematikan. Baram seperti pisau bermata dua, ia baik tetapi sekaligus jahat. Baram adalah paradoks yang menawarkan satu kontroversi sulit yang harus dipecahkan, apakah ia madu atau racun? (@dl)

sila unduh bebas disini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

© PERSAKMI All rights Reserved