Persakmi goes to Membara (Membangun Bagian Madura)
Oktober 15, 2019
Kota Sampang, (09 Oktober 2019),
#SKMbersatu Se-Madura menggelar diskusi ringan dengan tema Madura Membara (Membangun Bagian Madura) pada hari Rabu, 9 Oktober 2019. Bertempat di Rumah Makan Bunda Vivin, Sampang Madura. Diskusi yang dihadiri oleh Plt Kepala Dinas Kesehatan Sampang, Ketua pengurus daerah Persakmi Jawa Timur dan perwakilan pengurus cabang Persakmi Kab Sampang, Sumenep, Pamekasan dan Bangkalan. Mereka mengkaji hot isues yang menjadi bahasan Persakmi, antara lain temuan pihak Ombudsman RI yang menyatakan telah terjadi unsur maladminsitrasi dalam penyelenggaraan uji kompentensi Sarjana Kesehatan Masyarakat.
Temuan ORI yang disampaikan dalam bentuk Laporan Akhir Hasil Penyelidikan telah disampaikan kepada Kemenristek Dikti dan Kemenkes RI. Laporan Persakmi yang mendapat respon dari ORI tersebut, semakin memperjelas positioning dan pengambilan peran Persakmi dalam berjuang mengangkat hajad hidup para Sarjana Kesehatan Masyarakat.
Selama ini, SKM sering dibenturkan dengan kebijakan yang penafsirannya adalah semua tenaga kesehatan untuk mendapatkan STR wajib melalui uji kompetensi. Bila tidak mempunyai STR, maka tidak bisa disebut tenaga kesehatan. Menyikapi penafsiran kebijakan ini, Persakmi terus berupaya melakukan advokasi kepada stakeholder/pemangku kepentingan bahwa tafsiran tersebut tidak selalu benar. Persakmi telah melakukan kajian regulasi terkait dengan persyaratan STR dalam seleksi CPNS. Saat ini, Persakmi sedang proses komunikasi dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, serta Badan Kepegawaian Nasional (BKN), meminta arahan dan telaah mengenai kewajiban Surat Tanda Registrasi bagi SKM.
Menjadi kesadaran bersama, guna mewujudkan peran Persakmi, #SKMbersatu Madura Raya bertekad akan terus meningkatkan eksistensi melalui beberapa kegiatan positif serta pengukuhan yang saat ini pun mulai dilaksanakan di beberapa Kabupaten di wilayah Madura Raya. Karena bagi mereka, Persakmi adalah Rumah SKM.
Secara khusus, Plt Kadinkes Kab Sampang, berpesan kepada Persakmi untuk mengatasi segala isu yang berkembang, diharapkan tenaga SKM tetap semangat dan menjadi pilar preventif promotif; turut andil mewarnai dunia kesehatan di Indonesia dan meningkatkan akses serta mutu kesehatan masyarakat.
Hal senada, disampaikan oleh Ketua Pengda Persakmi Jatim. Salah satu program yang tengah digencarkan adalah pelaksanaan program Desa Sehat Berdaya. Gambaran implementasi Desa Sehat berdaya tertuang dalam buku connecting the unconnected (keterangan foto penyerahan buku oleh ketua pengda jatim kepada pemenang kontes Hari Batik Nasional bersama Persakmi) yang diharapkan mampu membangkitkan semangat tenaga SKM untuk terus menggalakan kegiatan dan berinovasi dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. (vinda)