Persakmi Kota Kediri Fokus pada Kesehatan Masyarakat Daerah Aliran Sungai

November 18, 2019

Kediri, 18 November 2019

Minggu, 17 November 2019 kemarin, telah berlangsung gegap gempita pelantikan Pengurus Cabang Kota Kediri, Jawa Timur. Acara pelantikan dilaksanakan di Auditorium Institut Ilmu Kesehatan (IIK) Bhakti Wiyata Kediri yang sangat modern dan megah. Pengurus baru ini akan bertugas sampai dengan empat tahun ke depan, hingga 2023.

Pada kesempatan ini Mohamad Yoto, SKM., M.Kes, selaku Ketua Pengurus Daerah Jawa Timur melontarkan harapan besarnya, “Pelantikan ini adalah rentetan serial kebangkitan Sarjana Kesehatan Masyarakat di Jawa Timur. Kemarin saya baru pulang dari Madiun. Melantik Cabang Kabupaten Madiun…”.

Dalam pembukaan acara, Prof. Dr. Muhamad Zainuddin, Apt., selaku rektor IIK Bhakti Wiyata menyatakan vitalnya bidang kesehatan masyarakat pada saat ini. “saya kalau bisa sekolah lagi, pengen kuliah di kesehatan masyarakat, karena kesmas adalah garda depan derajat kesehatan masyarakat Indonesia, tapi sayang saya  sudah 75 tahun hehehehe. Kesehatan masyarakat itu vital, bertanggung jawab untuk mencegah masyarakat agar tidak jatuh sakit.” Selanjutnya Zainudin melanjutkan paparannya secara filosofi tentang dunia kesehatan masyarakat.

Acara pelantikan pengurus cabang ini disertai dengan acara Simposium Nasional “Intervensi Masalah Kesehatan di Daerah Aliran Sungai”. IIK Bhakti Wiyata selaku salah satu perguruan tinggi besar di wilayah Kediri mempunyai kepedulian dengan masalah yang terkait dengan lingkungan sosialnya. Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas yang melewati Kota Kediri turut menjadi salah satu wujud kepedulian itu

Dulu sungai itu sumber kehidupan, tapi pada saat ini sungai di khawatirkan menjadi penyebab masalah kesehatan pada masyarakat…,” ungkap Reny Nugraheni, SKM., MM., M.Kes selaku salah satu nara sumber dalam simposium tersebut. Perempuan cantik yang juga merupakan kepala Program Studi Kesehatan Masyarakat di IIK Bhakti Wiyata ini selanjutnya bercerita tentang penelitian payung yang dilakukan dengan lokus DAS. Setidaknya ada delapan topik penelitian tentang DAS yang sedang dan akan dilakukan. Beberapa diantaranya tentang identifikasi kandungan logam berat, konsumsi ikan, pekerja tambang pasir ilegal, dan kebijakan terkait DAS. @dl

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

© PERSAKMI All rights Reserved