Workshop Penyusunan Sistem Surveillance Foodborne Diseases

Februari 22, 2017

[JAKARTA] Kasus penyakit bawaan pangan (foodborne diseases) telah mengalami peningkatan di seluruh wilayah Indonesia maupun Internasional karena globalisasi perdagangan pangan. Pada Peraturan Kesehatan Internasional  (IHR) 2005 menyoroti pentingnya respon pengawasan foodborne diseases. Untuk menjalankan amanat IHR 2005 maka Kementerian Kesehatan -Direktorat Kesehatan Lingkungan, WHO dan Perhimpunan Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia (Persakmi) bekerjasama untuk menyusun Sistem Foodborne Diseases Surveillance.

Dalam rangka membentuk Sistem Foodborne Diseases Surveillance maka dilaksanakan Foodborne Diseases Surveillance Workshop yang dilaksanakan di Hotel Balairung – Jakarta tanggal 21 – 22 Januari 2017. Acara tersebut dihadiri oleh lintas sektor yang berkaitan dengan pangan di Indonesia antara lain Kementerian Pertanian, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, BPOM, Pusat Krisis Kesehatan, Pusat Data dan Informasi dan BBTKL PP Jakarta.

Agenda hari pertama merupakan penyampaian materi terkait foodborne diseases di Indonesia. Beberapa sub materi yang disampaikan antara lain terkait situasi surveilans foodborne diseases saat ini, dampak foodborne diseases terhadap ekonomi dan kesehatan, sistem informasi puskesmas dalam mendukung foodborne diseases surveillance, peran BPOM dalam foodborne diseases, sistem informasi kesehatan hewan, pengembangan sistem informasi krisis kesehatan, peran BBTKL PP dan peran FETP dalam investigasi keracunan pangan. Hari kedua ditutup dengan diskusi kelompok terkait draft model sistem foodborne diseases surveillance di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

© PERSAKMI All rights Reserved